Wabup Kerinci Stuba ke Budidaya Maggot Merangin

Sekda Merangin dan Plt. Kadis Perikanan Merangin dampingi wabup Kerinci H Ami Taher di lokasi budidaya Maggot Merangin
Sekda Merangin dan Plt. Kadis Perikanan Merangin dampingi wabup Kerinci H Ami Taher di lokasi budidaya Maggot Merangin /


MERANGIN,beritajam.net - Budidaya maggot yang dikembangkan komunitas Merangin Eco Green't, kali ini jadi tujuan study banding (Stuba) bagi daerah yang tertarik membudidayakan larva lalat Black Soldier Fly (BSF) itu.

Hari ini, Kamis (7/10/2021) Wakil Bupati Kerinci, Ami Taher bersama rombongan berkunjung ke Kabupaten Merangin untuk melihat budidaya maggot binaan Dinas Perikanan tersebut.

Kedatangan, Ami Taher disambut Bupati Merangin Mashuri bersama Sekda Merangin Fajarman dan sejumlah pejabat Merangin di rumah dinas Bupati.

"Selain sengaja ingin bersilaturahmi, kami ingin tahu betul bagaimana cara melakukan budidaya maggot di Kabupaten Merangin ini," ujar Wabup Kerinci, Ami Taher.

Bupati Merangin, Mashuri menyambut baik kedatangan Wabup Kerinci. Mashuri, mengajak Ami Taher langsung menuju lokasi budidaya maggot yang berada di Lorong Ceria RT 29,Kelurahan Pematang Kandis Bangko.

Dikatakan bupati, maggot tersebut terbaik untuk dibudidayakan sebagai pakan adalah dari jenis BSF.

"Maggot ini bisa menjadi solusi dalam pengolahan limbah organik, agar tidak menumpuk dan meningkatkan kadar amoniak di tempat pembuangan akhir. Kemampuan 1 larva dalam menghabiskan pakan limbah organik adalah sebanyak 25 mg-500 mg/hari," katanya.

Saat turun ke lokasi budidaya Magot, Ami Taher didampingi Sekda Merangin Fajarman dan Plt Kadis Perikanan, M Damai.

Plt Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Merangin, Damai mengatakan budidaya maggot merupakan inovasi pakan alternatif dan gerakan pakan mandiri dalam upaya pemulihan ekonomi baru.

"Kita dari dinas melakukan pendampingan dengan PPL. Alhamdulillah budidaya maggot ini sangat membantu petani kita, khususnya untuk memenuhi kebutuhan pakan ikan mereka dan ini juga sangat mengurangi biaya yang dikeluarkan petani, khususnya biaya pakan," sebut Damai.

"Ini (Budidaya maggot) akan terus kita kembangkan lagi kedepannya, kita berupaya tidak hanya memberikan bimbingan tapi juga kita akan berupaya memberikan bantuan modal untuk pembudidaya maggot. Budidaya maggot ini juga membantu mengurangi sampah organik dilingkungan kita, karena pakan budidaya maggot ini adalah sampah organik," sebut Damai lagi.(*)

(Himun Zuhri/Beritajam.net)