Nabil: Mau, Jika Ada Sekolahkan

Tak Ada Biaya Sekolah, Bocah Ini Mengais Sisa Kebakaran Kios Pasar Bawah Demi Jadi Pemulung Lebih Mapan

Nabil Ardiansyah (14) saat mengais sisa kebakaran kios di Pasar Bawah Bangko
Nabil Ardiansyah (14) saat mengais sisa kebakaran kios di Pasar Bawah Bangko /


MERANGIN,beritajam.net - Panas terik terasa pada Jum'at siang (24/9/2021) lalu. Ketika media ini melintas di exs kios terbakar di Pasar Bawah Bangko, terlihat seorang bocah sedang fokus mengais sisa kebakaran untuk mencari potongan besi.

Potongan-potongan besi yang telah terbakar itu, ia kumpulkan dikit demi sedikit lalu di jual dengan harga 2000 perkilo. Bahkan selama pencariannya ia sudah mendapatkan uang sebanyak 200 ribu dari mengais di lokasi yang sama.

Bocah berumur 14 tahun tersebut memiliki nama lengkap Nabil Ardiansyah, ia lulusan Sekolah Dasar (SD) tahun 2021di Kecamatan Air Haji, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat.

Ketika dibincangi beritajam.net, ia mengaku masih punya niatan melanjutkan sekolah kejenjang lebih tinggi yakni SMP, hanya saja niat itu harus pupus tak kala ia dihadapkan dengan ketiadaan biaya.

"Niat sekolah masih adolah bang, biaya tidak ada, makanya saya mulung," ujar Nabil tak malu-malu bercerita.

Ditambah lagi, kondisi kedua orang tuanya yang saat ini merantau ke Pekan Baru dan ia memilih tinggal bersama pamannya yang juga sehari-hari berprofesi sebagai pemburu barang rongsokan.

Saat ditanya jika ada pihak yang ingin membiayai pendidikannya, apakah ia bersedia dan mau meninggalkan aktifitas memulung?.

"Mau, kalau ada yang mu sekolahkan," tegas Nabil yang terlihat ditangannya penuh bekas abu sisa-sisa kebakaran.

Nabil begitu ia di sapa, telah tinggal di Kota Bangko sejak empat bulan lalu selepas ia tamat SD dan tinggal kawasan Kebun Sayur, Kecamatan Bangko.

"Ia bang saya tinggal dengan paman, orang tua saya pergi ke pekan baru, saya disuruh paman tinggal di rumahnya, paman jugo nyari rongsokan," kata Nabil sekali-kali terlihat memasukkan hasil pencarian ke dalam kresek hitam dibelakangnya.

Ia mengaku berjalan kaki dari Kebun Sayur menuju lokasi mulung di depan Bank Jambi, Pasar Bawah Bangko. Karena kondisi itu ia berencana akan menabung dan membeli motor agar lebih mudah mencari rongsokan dan lebih mapan.

"Duitnya untuk tabungan kalo terkumpul nanti beli unda (motor), supayo bisa kerjo sendiri keliling cari rongsokan," ujarnya. Apakah yakin dapat beli motor dari hasil ini "Yakin bang," pungkas bocah putus sekolah ini.

Untuk diketahui, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan pada tahun 2009 telah menetapkan wajib belajar (Wajar) 9 tahun yakni SD dan SMP Namun pada tahun 2016 pemerintah telah menerapkan Wajar 12 tahun (SD-SMP-SMA). (*)

(Himun Zuhri/Beritajam.net).