Sedot Anggaran 800 Juta Perbulan, Tenaga Kontrak RSUD 'Overload' dan Siap-Siap Akan Dirumahkan

Tampak Gedung RSUD Kol Abundjani Bangko
Tampak Gedung RSUD Kol Abundjani Bangko /


Penulis: Himun Zuhri | Beritajam.net | Berani Beda

MERANGIN,BERITAJAM.NET -- Pihak manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kol. Abundjani Bangko saat ini masih dirundung persoalan masa lalu, diantaranya soal jumlah tenaga kontrak yang 'overload.

Betapa tidak, rumah sakit plat merah milik Pemkab Merangin ini saat ini sedang mempekerjakan sebanyak 485 tenaga kontrak Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Ditambah 200 lebih para PNS.

Dengan jumlah itu, akan berimplikasi terhadap anggaran keuangan rumah sakit yang akan digelontorkan dengan jumlah yang tidak sedikit untuk membayar gaji ratusan tenaga kontrak tersebut.

Rumah Sakit harus menyediakan anggaran gaji bagi pegawai kontrak BLUD sekitar Rp. 800 juta perbulan. Sehingga pihak manajemen berencana pada akhir tahun 2022 nanti akan melakukan rasionalisasi.

Menariknya ratusan tenaga kontrak di RSUD Kol Abundjani Bangko ini terbagi kedalam tiga kelompok, diantaranya tenaga kontrak Type A, B dan C.

Tipe A yakni tenaga kontrak yang telah bekerja diatas 5 tahun, Type B dibawah 5 tahun dan Type C tenaga kontrak baru. Selain itu juga ditentukan jenjang dan latar belakang pendidikan.

Hal ini seperti dikatakan Direktur RSUD Kol Abundjani Bangko, dr. Irwan Kurniawan pada Senin (1/8/2022) saat dibincangi di ruang kerjanya.

"Kita ada 485 tenaga kontrak BLUD yang terbagi ke dalam tiga type, A, B dan C. Gaji mereka beda-beda sesuai tipe, Type A diatas 1 juta, Type B sekitar 800 ribu dan Type C 450 ribu," jelasnya.

Jumlah ini dikatakan dr. Irwan telah overload bukan tanpa alasan, karena berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja (Anjab/ABK) untuk rumah sakit dengan Type C sudah tidak sesuai lagi.

"Kita akan rasionalisasikan, pada akhir tahun 2022 nanti akan kita rumahkan semua tenaga kontrak ini tanpa terkecuali," tegas dr. Irwan yang juga mantan Kabid Yankes Dinkes Merangin ini.

Setelah dirumahkan, maka pihak manajemen akan melakukan analisis kebutuhan pegawai sesuai dengan kebutuhan rumah sakit type C seperti type yang disandang RSUD Kol Abundjani saat ini.

"Setelah itu kita akan panggil atau seleksi ulang berdasarkan kebutuhan. Yang pasti dari 485 tidak semua kita panggil, itu sudah pasti. Kita sesuaikan dengan kebutuhan," katanya.

Tentu dengan dilakukan rasionalisasi terhadap tenaga kontrak sehingga dapat menekan biaya belanja pegawai non ASN lebih efesien dengan kinerja yang terukur dan kesejahteraan pegawai.

"Kebutuhan lain rumah sakit banyak, jika jumlah tenaga kontrak sudah sesuai, dapat kita alihkan anggaran itu guna keperluan lain," ujarnya lagi.

"Sebagai contoh, sesuai analisis kita butuh bidan 7 orang, sementara jumlahnya 50 orang, kan tidak sesuai lagi, banyaklah yang tidak begawe dari pada yang begawe," pungkasnya.

Untuk diketahui membludaknya jumlah tenaga kontrak BLUD di RSUD Kol Abundjani Bangko ini yang direkrut pada rezim direktur sebelumnya yakni dr. Sephelio (*).