KOPIPEDE Provinsi Jambi Gelar Diskusi Publik

Rekonsiliasi Pasca Pilkada Jambi, Wujud Dari Pendidikan Politik

Suasana diskusi publik yang digelar Kopipede Provinsi Jambi
Suasana diskusi publik yang digelar Kopipede Provinsi Jambi /


JAMBI,beritajam.net - Komunitas Peduli Pemilu dan Demokrasi (KOPIPEDE) Provinsi Jambi, kembali mengadakan pendidikan politik melalui kegiatan diskusi publik dengan mengangkat tema Rekonsiliasi Pasca Pilkada Jambi, Kamis (18/2/2021).

Kegiatan yang dipandu oleh Direktur Pusakademia Bahren Nurdin, MA ini juga disiarkan secara langsung di akun Youtube Asad Isma Official dan Facebook Kopipede Provinsi Jambi dengan menghadirkan narasumber 5 orang tokoh masyarakat Jambi.

Diantaranya, Dr. Asad Isma, M.Pd, Dr. KH. Umar Yusuf, M.HI Ketua DPRD Provinsi Jambi Edi Purwanto, Heru Kustanto Ketua DPW PKS Provinsi Jambi, Said Fariq Ketua Alumni Korps KNPI Provinsi Jambi.

Mochammad Farisi, LL.M selaku Ketua KOPIPEDE yang mengelar kegiatan ini mengatakan bahwa tujuan dilaksanakan diskusi ini adalah untuk memberikan pendidikan politik bagi masyarakat Jambi setelah Pilkada usai.

"Mari kita rajut kembali persatuan, persaudaraan dan komitmen membangun daerah yang lebih baik satu periode mendatang," ujarnya.

Ekses positif dari Pilkada lanjut Farisi yakni terpilihnya kepala daerah yang konstitusional satu periode ke depan. Bisa juga melahirkan ekses negative berupa konflik antara pasangan calon dan tim sukses yang berimbas sampai ke grassroot atau kelompok-kelompok sosial masyarakat di daerah.

"Untuk itu rekonsiliasi dengan mengendepankan kepentingan daerah Jambi harus segera dilakukan," harapnya.

Salah satu narasumber diskusi Dr. Asad Isma menjelaskan bahwa masyarakat Jambi harus menjunjung tinggi adat istiadat dan patron clien.

"Artinya tokoh partai harus menjadi inisiator rekonsiliasi, didukung oleh tokoh masyarakat guna menyatukan kembali masyarakat untuk bersama-sama membangun daerah," kata mantan calon bupati Sarolangun ini.

Sementara menurut Ketua DPW PKS Ustad Heru Kustanto, ia mengatakan bahwa pemerintah tak bisa bekerja sendiri, membangun daerah dibutuhkan kebersamaan.

"Silaturahmi lebih penting dari pada sekedar kekuasaan semata, PKS akan mendukung setiap kebijakan yang baik dan mengkritisi dan memberi solusi dengan santun bila ada yang kurang baik," ujarnya.

Senada dengan Said Fariq Ketua Korps Alumni KNPI Jambi juga mengatakan hal yang sama. "Mari kita jadikan politik menjadi wadah untuk silaturahmi, berpolitik dengan santun dan saling adu gagasan pembangunan," ujar ketua KNPI Provinsi Jambi Periode 2009-2012 ini.

Sedangkan dari Tokoh Masyarakat Dr. Umar Yusuf menyampaikan bahwa riak-riak kecil dalam pilkada itu biasa, namun bila sudah selesai mari bergandengan tangan kembali mendukung pemenang.

"Pilkada yang sah dan konstitusional, para elit politik harus memberikan teladan kedewasaan berpolitik untuk masyarakat," katanya.

Selanjutnya menurut Ketua DPRD Provinsi melalui sambungan video call ia juga memberikan pandangan bahwa meskipun berbeda pandangan politik ia minta tetap menjaga silaturahmi dan bersatu membangun kabupaten/kota dan Provinsi Jambi

Penutup diskusi ini, Bahren Nurdin selaku moderator mengakhirinya dengan membacakan seloko adat Jambi:

"Pemimpin itu hendaknya ibarat sebatang pohon, batangnyo besak tempat bersandar, daunyo rimbun tempat berlindung ketiko hujan, tempat beteduh ketiko panas, akarnyo besak tempat besilo, pegi tempat bertanya, balik tempat babarito".

Reporter : Himun Zuhri