Penulis : Himun Zuhri
OPINI,BERITAJAM -- Masih ingat dengan kebijakan bupati H. Mashuri beberapa waktu lalu yang menempatkan tiga asisten Setda Merangin sebagai Plt kepala OPD di Merangin.
Pertama bupati Mashuri menempatkan Asisten II Setda Merangin Ibrahim sebagai Plt. Kepala DPMPTSP-TK Merangin bahkan jabatan itu berjalan satu tahun hingga defenitif.
Kala itu, terlihat tak ada peluang bagi Suherman menjabat sebagai Plt meskipun ia sudah 'berkarat' menjabat Sekdin bahkan sudah 'melayani' Tiga Kadis sejak Makmur, Jangcik dan Ibrahim.
Setelah itu, Asisten III Setda Merangin H.M Zubir yang ditempatkan sebagai Plt Kaban BPPRD Merangin, jabatan itu masih bersemayam hingga saat ini meskipun tak akan defenitif sebab posisi itu sudah dilelang.
Tak jauh beda dengan Suherman, Sekban BPPRD Bustami juga sudah senior sekali menjabat Sekban bahkan dulu ia sempat jadi Plt namun pada rezim Mashuri ia belum dapat amanah itu.
Dan menariknya yang ketiga, yakni Asisten I Setda Merangin Abd Gani saat itu yang terkesan 'dipaksakan' untuk menjabat Plt. Kadis PUPR yang pada akhirnya ia sendiri yang 'menyerah' dan minta ganti.
Meskipun posisi Sekdin yang dijabat oleh Joko Ardiawan dirasa cukup mampu untuk menjabat sebagai Plt Kadis PUPR kala itu, namun amanah bupati tetap kepada Abd Gani bukan ke Joko.
Bisa jadi, saat itu Mashuri konsisten memberdayakan para pejabat eselon II untuk menjabat sebagai Plt eselon II, belum ingin memberi amanah kepada para sekretaris OPD yang bersangkutan.
Pasca itu terjadi pergeseran pejabat eselon II Kadishub dari Syafrani dilantik jadi Kadis LH dan Kadis LH Zulhifni digeser dan juga dilantik jadi Kadis PUPR, usai sudah tugas Abd Gani sebagi plt.
Kemudian disini mulai masuklah rezim para Sekretaris karena posisi Kadishub kosong sehingga Sekdin Muhammad Yunus diamanahkan menjadi Plt. Kepala Dinas Perhubungan.
Dan menurut bacaan penulis rezim sekretaris ini akan berlanjut pada saat Seleksi Terbuka (Selter) atau Lelang Jabatan saat ini di Merangin dan para Sekretaris OPD sebagai peserta lelang diprediksi pesta kemenangan.
Lima lowongan jabatan eselon II yang dilelang saat ini santer terdengar dalam prediksi publik akan diisi oleh para sekretaris-sekretaris dan perlu dicatat ini belum tentu kebenarannya.
Mari kita ulas satu persatu dan silahkan catat hasil akhir nantinya sama atau mayoritas sama atau jauh sama sekali dari prediksi sederhana penulis ini.
Pertama Jabatan Inspektur sedang diperebutkan oleh Sekretaris Inspektorat Muhammad Sayuti, Sekdin PMD Deddi Candra dan Irbansus Inspektorat Andi Irvan Rianza.
Informasi yang beredar bahwa Muhammad Sayuti yang kerab disapa Ote adalah salah satu calon kuat Inspektur yang kabarnya sudah mendapat 'titah' langsung.
Sebagai orang lama di OPD ini yang sudah 6 tahun lebih menjabat sebagai sekretaris tentu lebih paham luar dalam soal kerja-kerja pengawasan internal Pemkab itu.
Ote terbilang logis ditempatkan di jabatan ini disamping dapat mengakomodir trah Dusun Bangko dijajaran jabatan eselon II yang saat ini zonk di Merangin. Tapi dia wajib masuk 2 atau 3 besar.
Namun demikian posisi Ote tentu berada dibalik bayang-bayang dua kandidat lain yakni sekretaris Deddi Candra dan Andi Irvan Rianza, dua nama ini cukup kuat juga untuk mengisi jabatan ini pasca ditinggal Hatam Tafsir.
Bicara kemampuan, keduanya sudah teruji dan telah terbukti dalam proses lelang akhir tahun lalu, nama mereka terpilih sebagai kandidat Tiga besar calon kepala BPKAD meski tak dilantik.
Dan dari hasil penilaian kualifikasi dan rekam jejak pada lelang kali ini dua nama ini nilainya di atas nama Muhammad Sayuti.
Keduanya berlatar belakang keilmuan yang banyak kesamaan, sesama alumni IPDN dan mantan Kabid di BPKAD yang saat ini sedang berkompetisi ampuh dalam persahabatan.
Dua nama ini cukup berbahaya dan keduanya berpeluang menyalip posisi Ote yang rumornya kandidat kuat. Deddi dan Andi tak bisa diabaikan dan tentu punya dukungan eksternal masing-masing.
Kedua lowongan Kadishub yang konon kabarnya sinyal kuat 'jatah' Muhammad Yunus yang saat ini menjabat sekretaris, dugaan kuat ke nama ini saat mendaftar hanya ada dia dan Henderi Putra.
Lebih meyakinkan lagi Yunus diunggulkan tak kala Henderi Putra malah pindah melamar ke lowongan jabatan lain setelah dilakukan perpanjangan pendaftaran
Memang, sempat masuk dua nama baru yang mendaftar pada lowongan Kadishub ini namun kuat dugaan hanya sebagai pendamping alias pelengkap agar Yunus melenggang jika lulus 2 atau 3 besar.
Ketiga, jabatan staf ahli menurut kabar posisi ini menguat kepada nama Sekretaris Bappeda Zainal Abidin sekalipun Hendri Widodo-lah keluarga dekat bupati dan wakil bupati Merangin.
Hitung-hitungan penulis Hendri Widodo disiapkan untuk lelang jabatan selanjutnya yang akan mengisi OPD yang lebih 'basah' jika dibandingkan jadi staf ahli bupati.
Jika dipaksakan saat ini ia jadi staf ahli belum tentu karirnya ke depan mulus dan dapat diroling ke jabatan empuk sebab eselon II dapat di Job Fit setelah setahun menjabat.
Untuk hitungan satu tahun kemudian penguasa Merangin sudah pasti berganti dan belum tahu Hendri Widodo masih sebagai 'orang dalam' istana di Kabupaten Merangin ini.
Soal nama Muhamad Sahiri dan Erri Hari Wibawa belum kencang terdengar disebut-sebut bakal menjadi pemenang dalam kompetisi ini meski nilainya tinggi, namun peluang masih tetap terbuka lebar.
Keempat jabatan Asisten II Setda Merangin nama yang paling kencang beredar dan sampai ke telinga penulis yakni nama alumni IPDN yang juga senior pada jabatan eselon III.
Pada lowongan ini nama Sekdin DPMPTSP-TK Suherman paling menguat diantara Empat nama lain jika nanti ia masuk tiga besar maka peluangnya kian besar meski posisi nilai kualifikasi dan rekam jejak di urutan empat.
Namun demikian nama Akhmad Khoiruddin Agung Saputro, Habazoh, Haidir, Haris Nurdin dan Henderi Putra tentu juga berpeluang sama terpilih sebab tuah ayam bisa ditebak tuah manusia siapa yang tahu.
Kelima jabatan Kepala BPPRD Merangin nama yang mencuat dan hembusannya kencang yakni nama Sekretaris BPPRD Siti Aminah apalagi berpindahnya Deddi Candra dari lowongan ini.
Siti Aminah kabarnya lebih berpeluang karena isu mengalah pada lelang tahun lalu untuk merebut jabatan Kaban BPKAD yangmana ia terbilang Sekretaris yang juga sudah mengabdi lama.
Pindahnya Deddi dan masuknya nama baru yakni Feronita dan sudah ada nama Kiki Yanita Budi Utama disinyalir sebagai pendamping sebab akan lebih memberi peluang seniornya dari sesama kaum hawa.
Namun demikian nama Bustami yang juga orang lama di BPPRD juga jangan diremehkan dari hasil kualifikasi dan rekam jejak, Bustami lebih unggul dari tiga nama peserta lain.
Sehingga dari analisa penulis bahwa lelang jabatan kali ini akan menjadi pesta pora dan 'jatah' para sekretaris yang saat ini sedang menjabat, prediksi penulis pemenang lelang akan dikuasainya.
Bukan bermaksud mengeyampingkan peserta lelang dari jabatan prestisius lain, tetapi ingat semua kemungkinan bisa saja terjadi dan 'kalau tanduk mau tumbuh ado bae jalan-nyo'.
Selamat berjuang para peserta lelang, dan semoga presentasi makalah dan wawancaranya berjalan dengan lancar tanpa ada yang demam panggung. Soal rejeki sudah ada yang ngatur! (*).